Selasa, 15 Januari 2013

Modifikasi mesin-Turbo, ECU dan LCP

Anda mungkin pernah mengalami, mobil yang dikemudikan tidak mampu berbuat banyak disaat harus menyalip kendaraan lain. Bahkan mobil yang disalip itu sanggup berakselerasi lebih cepat dari Anda, padahal secara teknis mobil yang Anda kemudikan memiliki mesin standar yang lebih unggul. Nah, melakukan beberapa modifikasi dinilai efektif guna mengusir rasa kecewa tadi. Tapi perlu diingat tetaplah mengemudi dengan aman.

Sistem Induksi paksa (Forced Induction System)



Perangkat ini merupakan komponen penting yang biasa digunakan untuk mobil kompetisi. Sebuah unit induksi paksa atau alat peningkat tenaga instan tersebut bekerja untuk memasukkan udara lebih banyak ke dalam mesin, artinya udara esktra sama dengan daya lebih.

Ada 2 jenis sistem induksi, turbocharger dan supercharger. Perbedaan utamanya terletak pada pasokan daya masing-masing. Jika supercharger bekerja dengan bantuan perputaran kruk-as di mesin sedangkan turbo didukung oleh aliran gas buang (exhaust system).

Karena perbedaan pasokan daya tersebut, membuat proses aktifnya berbeda pula. Supercharger akan aktif saat mesin dihidupkan (on) dan dapat bekerja di semua putaran mesin. Sementara turbo baru akan aktif jika laju kecepatan mobil berjalan di atas rpm tertentu. Nah, waktu antara putaran dan dorongan yang diberikan Turbo dikenal sebagai turbo lag. Turbo lag minimal tenaga akan semakin baik.


Mesin yang diciptakan untuk kecepatan biasanya dari pihak produsen sudah dipasang perangkat turbo, seperti yang terdapat di mesin Mitsubishi Evolution. Mesin yang yang dirancang istimewa ini sudah diperuntukan untuk arena, sehingga unit turbo yang dipasang tidak menjadi masalah. Namun bukan tidak mungkin Nissan Latio juga bisa dipasang peningkat tenaga instan tersebut.

Langkah awal, cari turbo yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil Anda. Caranya bisa dengan membuka forum, atau jika tidak berkonsultasi dengan mekanik di bengkel langganan, upayakan menggali informasi sebanyak mungkin agar dapat memilih turbo yang tepat dan sesuai bagi kendaraan Anda.

Jika turbo sudah ditangan, jangan main asal pasang. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti, melakukan perubahan radiator (pakai yang berbahan alumunium karena dinilai lebih ringan dan mampu melepas panas dengan baik) , suspensi, knalpot, ban yang digunakan dan terakhir rem. Tidak lupa, Electronic Control Unit (ECU) standar juga harus diganti dengan jenis high performance, agar mampu mengolah data secara lebih akurat agar udara yang masuk ke bahan bakar tepat. Pasalnya, kedua sistem tersebut perlu disetting ulang untuk dapat memaksa jumlah maksimum tekanan udara ke dalam mesin.

Lazimnya turbo bekerja di putaran 2.000 sampai 3.000 rpm untuk menendang, sehingga konsumsi bahan bakar pun pasti meningkat dan bahan bakar lebih banyak tersedot.

Perlu diingat juga, jika Anda mengatur tingkat dorongan (boost) terlalu tinggi dapat mengakibatkan umur mesin berkurang karena tekanan udara extra tadi.
Besarnya daya kuda yang diperoleh untuk mesin tergantung pada perangkat yang sudah di pasang dan diatur. Tekanan normal suatu kendaran tanpa forced induction adalah 14,7 psi, jadi jika ingin menambahkan udara ke dalam mesin, Anda tenaga mesin akan meningkat 100% (jika mobil anda memiliki 100 hp, dorongan dari 14,7 psi akan memberikan anda 200 hp). Biasanya, pengguna Turbo mengatur boost ke tingkat rendah dari atau sebesar 14 psi, karena lebih dari itu akan mengakibatkan kerusakan serius pada mesin, mesin jadi mati.

Di pasar aftermarket terdapat merek turbo yang cukup ternama sebut saja Greddy, HKS, Apexi dan Garret. Kesemuanya memiliki spesifikasi berbeda. Makin besar angka, biasanya untuk kapasitas mesin lebih besar pula.

Engine Control Unit (ECU)


ECU adalah otak dari mesin. Berguna untuk memerintahkan mesin agar bekerja sesuai kondisi yang ada di progarm ECU. Ia memutuskan berapa banyak bahan bakar perlu dibakar, seberapa cepat waktu dibakar, waktu pengapian, respon dari gas -prinsipnya mesin bekerja mengikuti putaran rpm-.

Mungkin yang anda inginkan adalah perangkat ECU yang dapat diprogram sehingga Anda dengan mudah mengaturnya tanpa harus datang ke mekanik. Hal itu bijaksana, tentu jika anda memiliki pengetahuan cukup serta perangkat lunak untuk mensettingnya.

Karena sebuah ECU yang tidak di setting secara benar dapat berakibat pada pemborosan bahan bakar, sebagai karena injeksi atau pembakaran diatur kerjanya oleh ECU.

Camshaft (kruk as)


Setiap mobil memiliki Lightened Crank Pulleys (LCP) atau Crank pulley (camshaft). Komponen ini pada dasarnya adalah sebuah roda di ruang dalam mesin sebagai penggerak alternator, pompa air dan kompresor AC.

Komponen kecil dan ringan ini merupakan salah satu bagian luar yang paling penting dari blok mesin. Dan memiliki dampener internal untuk mengurangi transfer getaran di mesin, mengurangi kerusakan pada pulley dan bagian mesin lain secara keseluruhan. Jadi lebih baik Anda memilih LCP yang berkualitas.

LCP sendiri sama sekali tidak meningkatkan daya kuda, karena fungsinya hanya meningkatkan torsi dan mengurangi jumlah beban di mesin.

Sejauh ini, produk LCP yang ada dipasaran dibuatan Mythelogy.
  • title
  • title
  • title
  • title
  • title
Tags :  

1 komentar:

  1. Ralat mas..kruk as itu crankshaft..bukan camshaft..terima kasih..semoga membantu

    BalasHapus